Review buku “Gus Dur Sang Kosmopolit” karya Hairus Salim HS
Judul : Gus Dur Sang Kosmopolit
Penulis : Hairus Salim HS
Cetakan : Agustus, 2020
Penerbit : buku Mojok
Tebal : xiv + 186 halaman, 13x19 cm
ISBN : 978-623-91089-4-6
Siapa yang tak kenal dengan sosok presiden Indonesia yang terkenal akan kegemarannya dalam membaca, juga kebijakan-kebijakan yang merombak tatanan pasca orde baru ? Juga sangat dikenal dengan canda tawanya, dan dawuh paling populernya “Gitu aja kok repot” ?. ya, beliau Gus Dur.
Gus Dur menjadi salah satu sosok inspirator Indonesia yang kepergiannya ditangisi banyak pihak, banyak kaum, banyak tokoh, banyak umat, tak hanya umat Islam, pun juga umat selain islam. Gus Dur banyak dituliskan dalam biografi-biografi yang tertulis dalam buku yang tebal maupun buku ringan yang bisa dibaca dalam sekali duduk. Tulisan-tulisan tentang gusdur ditulis dengan banyak genre. Tentang biografi, tentang guyonan, tentang politik, tentang keagamaan, tentang yang lainnya.
Keberagaman ini yang mengetengahkan julukan bagi Gus Dur sebagai “Sang Kosmopolit” dalam buku yang ditulis Hairus Salim HS. Buku yang tersusun dari beberapa esai Hairus Salim ini menggambarkan kisah dan pemikiran Gus Dur. Esai yang tertuang dalam buku ini dibawakan dengan ringan dan tidak membosankan. Sosok Gus Dur sangat tergambar dalam tiap judul esainya. Buku yang ditulis oleh “pengagum” Gus Dur ini memaparkan aspek-aspek kehidupan Gus Dur yang belum diungkap atau perlu dipahami ulang. Sehingga isi dan nadanya kebanyakan lebih bersifat pujian atau setidaknya tanpa presentasi kritik.
Sebagai pengantar buku ini, Hairus Salim menceritakan kisah seorang transgender yang menganggap seorang Gus Dur sebagai pahlawan dalam kehidupannya. Yang mana beberapa hari sebelum Gus Dur wafat, ia mendapatkan firasat dan disadarinya setelah mendengar kepulangan Gus Dur. Dalam cerita singkat ini pembaca akan dibawa untuk melihat sosok Gus Dur yang tak menafikkan kemanusiaan.
Selain esai-esai yang terkumpul, diselipkan pula beberapa galeri foto tentang Gus Dur, yang tak hanya menjadi icon masyarakat Islam Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggan umat agama lain, seperti karya Cipto Purnomo yang mencoba ”menyejajarkan” Gus Dur dan Sang Budha. Lalu Dolorasa Sinaga juga menampilkan sosok Gus Dur yang tengah rebahan dengan tangan kanan menompang kepalanya sementara tangan kiri diarahkan ke atas. disitu Gus Dur mengenakan sarung dan peci, wajahnya menampilkan senyuman yang khas, patung tersebut bertajuk “wali tertawa”. Hal ini menunjukkan ke”kosmopolit”an Gus Dur. Kosmopolit, yang menurut KBBI adalah warga dunia, atau yang dapat hidup dan berkembang di seluruh dunia.
So.., Buku yang berjudul “Gus Dur Sang Kosmopolit” karya Hairus Salim HS ini sangat cocok untuk dibaca di rumah,di perjalanan, di alam, dan di manampun kamu berada. Selamat membeli bukunya, atau meminjam bukunya teman, Jangan lupa dikembalikan.
Posting Komentar